Minggu, 13 November 2016

Kalimat tanya

Kalimat tanya adalah untaian kata – kata yang membentuk suatu gagasan yang bermaksud untuk meminta respon atau informasi yang merupakan jawaban dari orang yang ditanyai. Respon – respon tersebut baik berupa penjelasan – penjelasan yang panjang, maupun hanya bentuk konfirmasi.


Ciri – Ciri Kalimat Tanya

Kalimat tanya memiliki ciri - ciri sebagai berikut :
  1. Kalimat tanya selalu diakhiri dengan tanda tanya (?)
  2. Kalimat tanya diawali dengan kata  - kata tanya (5W+1H), seperti apa, kapan, siapa, mengapa, di mana, dan bagaimana.
  3. Kalimat tanya menggunakan artikel atau imbuhan – kah pada bagian akhir kata tanya, seperti apakah, bukankah, siapakah, dan lain – lain.
  4. Kalimat tanya yang tidak menggunkan kata (5W+1H) di awal kalimat, menggunakan artikel –kan, atau –iya kan pada bagian akhir kalimat dan dipisahkan dengan tanda koma (,)
  5. Kalimat tanya yang membutuhkan jawaban ya atau tidak memiliki intonasi menaik pada bagian akhir kalimat. Sedangkan kalimat tanya yang membutuhkan respon jawaban panjang memiliki intonasi menurun pada bagian akhir kalimat.

Contoh :

Apakah kamu sudah mandi ? 
(Intonasi naik ketika mengucap sudah mandi)

                                                                        
Kapan kamu akan menyelesaikan pekerjaan itu ?
(Intonasi menurun ketika mengucap pekerjaan itu)

Jenis – Jenis Kalimat Tanya


Setelah membaca pengertian dan ciri – ciri kalimat di atas, Anda harus tahu bahwa ada beberapa jenis kalimat tanya yang bisa kita jumpai dalam percakapan sehari – hari, di antaranya adalah kalimat tanya biasa, kalimat tanya konfirmasi, kalimat tanya retoris, dan kalimat tanya tersamar. Nah, agar lebih jelas berikut ini adalah pembahasannya:

1. Kalimat Tanya Biasa

Kalimat tanya biasa adalah jenis kalimat tanya yang diutarakan untuk mendapatkan suatu informasi dari orang yang ditanya. Kalimat tanya ini biasanya membutuhkan jawaban – jawaban yang cukup detail. 

Contoh :
Apa yang kamu pikirkan tentang diriku ?
Kapan kamu datang menjemputku ?
Siapa dalang di balik terbakarnya hutan ini ?
Bagiamana cara menanggulangi masalah ini ?
Di manakah jalan yang terdekat menuju kantor pos ?

2. Kalimat Tanya Konfirmasi

Kalimat tanya konfirmasi adalah kalimat tanya yang hanya membutuhkan respon berupa konfirmasi apakah ya atau tidak pada orang yang di tanya. 

Contoh :
Apakah kamu sudah makan siang  ?
Apakah kamu sudah mengerjakan pr ?
Apakah bu guru sudah datang ?
Apakah Meri sudah pulang ?
Kamu hari ini sekolah, kan ?
Dini telah sembuh dari sakit, iya kan ?

3. Kalimat Tanya Retoris

Kalimat tanya retoris adalah kalimat tanya yang tidak membuthkan respon berupa jawaban tetapi respon yang berupa sikap orang yang ditanyai. Kalimat ini biasanya digunakan untuk menyindir atau membuat orang lain berfikir.

Contoh :
Apa kamu lupa bahwa hari ini adalah hari senin ?
Apa kamu tega melihat dirinya bersedih ?
Siapakah yang selama ini memperhatikan dirimu ?
Bukankah kamu yang meminta aku melakukan itu ?
Bukankah kamu yang bilang tidak bisa datang ?


4. Kalimat Tanya Tersamar

Jenis kalimat tanya ini tidak disampaikan secara langsung kepada seseorang melainkan tersirat dalam sebuah kalimat. Kalimat ini memancing orang lain memberikan respon seperti yang kalimat tanya berikan.

Contoh :
Sepertinya gadis yang berambut merah itu aku kenal.
(Siapa gadis yang berambut merah itu ?)
Sepertinya aku pernah bertemu dengan dirimu.
(Kita pernah bertemu, tapi kapan dan di mana ?)
Sepertinya kamu lupa akan janjimu. 
(Apakah kamu lupa akan janjimu ?)
Sepertinya kamu melupakan sesuatu hari ini.
(Apakah kamu tidak ingat sesuatu hari ini ?)

http://www.prbahasaindonesia.com/2015/11/pengertian-ciri-jenis-dan-contoh-kalimat-tanya.html

Contoh Kalimat SPOK yang Benar

Definisi dan Contoh Kalimat SPOK yang Benar - Kalimat adalah satuan terkecil dari bahasa dalam bentuk lisan maupun tulisan dan terdiri dari rangkaian kata yang memiliki/mengandung makna atau suatu pesan tertentu. Kalimat yang baik dan benar mengandung unsur-unsur kalimat yang terdiri dari Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), Keterangan (K), dan Pelengkap (P)

Agar bisa membuat kalimat yang baik dan benar, kita harus mengerti pengertian dan fungsi dari unsur-unsur kalimat. Berikut ini adalah unsur-unsur kalimat yang membentuk sebuah kalimat.

Unsur- Unsur Kalimat


1. Subjek (S)

Di dalam sebuah kalimat Subjek (S) adalah pelaku atau orang yang melakukan kegiatan tertentu. Subjek pada umumnya berupa kata benda seperti nama orang, binatang, tumbuhan, dan benda. Contoh: Budi, Gajah, Anggrek, sekolah dan lain-lain.

2. Predikat (P)

Predikat adalah unsur kalimat yang menyatakan kegiatan yang sedang dilakukan oleh Subjek. Predkat biasanya merupakan kata-kata kerja. Misalnya, Memasak, bermain, menyanyi, dan lain-lain

3. Objek (O)

Objek adalah sesuatu yang dikenai tindakan oleh Subjek. Sama seperti Subjek, Objek dapat berupa kata-kata benda. Misalnya, Ayah, Harimau, Pakaian, dan lain-lain.

4. Keterangan (K)

Di dalam sebuah kalimat keterangan menjelaskan bagaimana, dimana atau kapan peristiwa yang dinyatakan dalam kalimat tersebut. Keterangan didalam kalimat dapat berupa:

Keterangan tempat = di rumah, di sekolah, di pasar, dan lain-lain.
Keterangan cara = dengan cepat, dengan serius, dengan bersemangat, dan lain-lain.
Keterangan tujuan = agar lulus ujian, untuk bertemu ibunya, supaya bersih, dan lain-lain.
Keterangan alat = menggunakan pisau, mengendara motor, menggunakan sekop, dan lain-lain.
Keterangan waktu = pada hari minggu, Jam 9 malam, pada musim kemarau dan lain-lain.
Keterangan penyerta = bersama ayahnya, dengan ibunya, ditemani kakaknya, dan lain-lain.

5. Pelengkap (Pel)

Pelengkap adalah unsur kalimat yang fungsinya seperti Objek (O) tetapi yang membedakannya adalah Pelengkap tidak bisa dirubah menjadi Subjek pada kalimat pasif. Pelengkap biasanya terletak setelah predikat atau objek.

Contoh: Ia memakai baju yang bagus, Ember itu berisi minyak tanah.

Seperti yang telah disebutkan di atas, kalimat yang baik dan benar adalah kalimat yang memiliki unsur-unsur kalimat didalamnya. Kumpulan kata dapat dikatakan sebuah kalimat, jika memiliki minimal unsur Subjek dan predikat.

Contoh:

Ibu    pergi.
S         P

Yang berwarna merah

Kumpulan kata pertama disebut kalimat karena memiliki unsur Subjek dan Predikat. Sedangkan kumpulan kata yang kedua bukan merupakan kalimat meskipun terlihat panjang. Kata-kata tersebut merupakan sebuah Prase.

Pada umumnya kalimat Bahasa Indonesia memiliki 8 pola kalimat dasar yang bisa dikembangkan. Berikut ini adalah contoh-contoh pola dasar kalimat Bahasa Indonesia.

1. S-P

Contoh:           Saya  makan
                        S         P

2. S-P-O

 Contoh:        Saya   makan    apel
                      S            P         O

3. S-P-Pel

Contoh:        Saya      makan      yang manis
                                    P                 Pel  

4. S-P-O-Pel

Contoh:         Saya   makan   apel   yang manis
                      S           P            O          Pel

5. S-P-O-Pel-K

Contoh:         Saya   makan   apel  yang manis   dengan lahap
                      S           P          O     Pel                        K

6. S-P-K       

Contoh:        Saya   makan  dengan lahap
                     S          P               K

7. S-P-O-K

Contoh:       Saya  makan   apel  dengan lahap
                    S        P             O           K

8. S-P-Pel-K

Contoh:      Saya  memakan  yang manis   dengan lahap
                   S            P           Pel                   K

Dari semua pola diatas Kalimat berpola S P O K adalah kalimat yang relative berdiri sendiri dan memiliki pola intonasi final. Kalimat S P O K juga bisa menjadi rujukan penulisan ilmiah karena hampir memiliki semua informasi yang lengkap yang bisa ditemukan dalam sebuah kaliamat.

Contoh-Contoh Kalimat Berpola S P O K


  1. Budi membantu Ani dengan ikhlas.
  2. Ayah memakai baju baru untuk ke pesta malam ini.
  3. Ibu membeli sayuran di pasar.
  4. Presiden Jokowi melantik Kapolri besok pada pukul 9 pagi.
  5. Menteri Perikanan meneggelamkan kapal asing di perairan Indonesia.
  6. Andi mempelajari Matematika dengan sungguh-sungguh.
  7. Saya mendengarkan perkataannya dengan serius.
  8. Montir itu memperbaiki motor dengan menggunakan kunci pas.
  9. Mereka mengikat maling itu dengan tali yang kencang.
  10. Masyarakat Indonesia mengecam perdana menteri Australia Kemarin, pukul 9 malam di Bundaran HI.

Latihan!


Tentukanlah pola kalimat di bawah ini!

1. Ayah membaca Koran di ruang tamu.
2. Paman membawakan hadiah yang bagus.
3. Budi menyanyi merdu.
4. Bibi membantu ibu masak di dapur.
5. Dia menyerah.
6. Presiden memberikan bantuan kepada korban bencana.
7. Joko menonton di ruang tamu.
8. Bu guru menulis soal di papan tulis yang kotor.
9. Jaka memukul Anjing itu.
10. Mereka menghadiri pertemuan yang diadakan semalam dengan serius.

Kunci jawaban

1. S P O K
2. S P O Pel
3. S P Pel
4. S P O Pel K
5. S P
6. S P O Pel
7. S P K
8. S P O K Pel
9. S P O
10. S P O Pel K



http://www.kelasindonesia.com/2015/02/definisi-dan-contoh-kalimat-spok-yang-benar.html