Selasa, 08 November 2016

zat murni dan campuran

Zat meliputi zat murni dan campuran. Zat murni dapat berupa unsur dan senyawa. Sedangkan campuran dapat berupa campuran homogen dan campuran heterogen. Zat dapat diklasifikasikan berdasarkan derajat keasamannya, yaitu menjadi asam, basa, dan garam. 

A.   Asam
Asam adalah senyawa yang dapat memerahkan lakmus biru dan memiliki tingkat keasaman dibawah 7(H <7). Terdapat dua asam yaitu asam kuat dan asam lemah. Asam kuat adalah jenis asam yang dapat mengion sempurna di dalam larutan dan asam lemah yaitu jenis asam yang mampu mengion hanya sebagian kecil di dalam larutan.

Sifat asam adalah sebagai berikut.
1.    Rasanya masam
2.    Memerahkan lakmus biru
3.    Bersifat korosif pada logam
4.    Menghantarkan arus listrik
5.    Jika dilarutkan akan melepaskan ion hidrogen (H+)

Berikut ini contoh-contoh larutan asam dan kegunaannya.
§  Asam sulfat : bahan baku pembuatan pupuk, sabun, detergen dan pengisi aki.
§  Asam nitrat : bahan baku pembuatan pupuk
§  Asam fosfat : bahan baku larutan pembersih rumah tangga
§  Asam borat : bahan baku pembuatan obat tetes mata.
Contoh yang lain adalah : asam laktat, asam askorbat, asam salisilat dan asam sitrat.


B.   Basa         
Basa adalah senyawa yang dapat membirukan lakmus merah dan memiliki tingkat keasaman di atas 7 (pH >7). Sifat asam adalah sebagai berikut.
1.    Rasanya pahit/kesat
2.    Membirukan lakmus merah
3.    Terasa licin dikulit
4.    Basa dapat menetralkan asam membentuk garam dan air
5.    Menghantarkan arus listrik
6.    Jika dilarutkan akan melepaskan ion hidroksida (OH-)

Berikut ini contoh-contoh larutan basa dan kegunaannya.
§  Natrium hidroksida : membersihkan oven dan saluran pipa
§  Magnesium hidroksida : bahan baku pembuatan obat nyeri lambung
§  Amonia : bahan baku pembuatan larutan pembersih rumah tangga dan pupuk.

C.   Garam
Garam adalah senyawa yang terbentuk melalui reaksi asam dengan basa. Senyawa yang mengandung ion logam (kation) dan ion sisa asam (anion) Sifat garam adalah sebagai berikut.
1.    Garam dapat bersifat asam, netral maupun basa tergantung pada zat pembentuknya
2.    Larut dalam air
3.    Berupa padatan kristal
4.    Titik didih dan titik lelehnya tinggi
5.    Larutannya dapat menghantarkan listrik
6.    tidak mengubah lakmus merah maupun biru

Berikut ini contoh-contoh garam dan kegunaannya
§  Baking soda (NaHCO3): pemadam api, obat nyeri lambung, penghilang bau dan bubuk pengembang kue
§  Boraks (Na2B4O7): pelunak air sadah
§  Garam epsom (MgSO4. 7 H2O): obat pencahar
§  Bubuk pemutih CaCl2 : pemutih, penghilang bau, dan pembunuh bakteri dalam kolam renang
Contoh garam yang lain Natrium Klorida (garam dapur), Kalsium Karbonat, Alumunium Sulfat.

D.   Identifikasi Sifat Asam Basa
Indikator Asam Basa adalah indikator yang dapat digunakan untuk menunjukkan sifat atau derajat keasaman/kebasaan suatu senyawa. Beberapa indikator untuk menentukan sifat asam basa suatu larutan adalah sebagai berikut.
§  Kertas lakmus : kertas yang mengandung lakmus, digunakan untuk menunjukan apakah larutan bersifat asam, basa ataupun netral. Larutan asam akan memerahkan kertas lakmus biru dan larutan basa dapat membirukan kertak lakmus merah
§  Indikator universal : digunakan untuk menentukan sifat asam basa larutan dan menentukan pH larutan. Indikator universal adalah indikator yang terdiri dari berbagai macam indikator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH 1 – 14. Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada yang berupa kertas. Indikator universal selalu dilengkapi dengan warna standar untuk pH 1 – 14.
§  Indikator Alami : Indikator alami yang dapat digunakan untuk menentukan sifat asam, basa, dan garam suatu zat yang berasal dari alam contohnya kembang sepatu, bunga germanium, kol merah (kubis ungu) dan kulit manggis. Untuk membuat indikator alami, maka kulit manggis, bunga sepatu, dan kubis ungu terlebih dahulu dibuat ekstrak dengan cara menghaluskannya dan menambahkan air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar